Sebutan tiki-taka sendiri ada yang mengaitkan dengan mainan yang dalam bahasa Inggris disebut Clackers. Mainan yang terdiri dari dua bola kecil yang beradu dan menghasilkan bunyi “tik-tak”.
Di jagat sepak bola, tiki-taka merupakan sebuah gaya bermain yang mengandalkan umpan pendek, pergerakan pemain, mengalirkan bola di semua area dan menguasai bola sebanyak mungkin. Gaya tiki-taka banyak yang mengaitkan dengan Johan Cruyff. Legenda Belanda ini dikatakan sebagai pioneir saat memakai gaya ini kala menjadi pelatih Barcelona.
Tak disangkal, tika-tika memiliki esensi yang sama dengan total fooball: “Pemain bertahan dan penyerang memiliki porsi yang sama.” Karenanya, tak ada lagi transisi dari saat menyerang atau sebaliknya.
Berikut beberapa hal dalam gaya tiki-taka yang saat ini bisa dilihat di Barcelona atau timnas Spanyol.
Ciri-cirinya:
- Bola selalu di atas tanah
- Passing segitiga atau melingkar
- Passing pendek
- Passing ke semua arah
- Pemain jarang berlari dengan bola
- Bola selalu dipassing ke kaki (bukan dada atau kepala)
- Kuasai bola secara individu atau team
- Menguasai bola lebih penting daripada mencetak gol
- Passing bola dengan cara sama di daerah bertahan, tengah atau depan
- Pemain bergantian passing secara konstan
- Passing yang sabar, akurat dan tepat
- Merebut penguasaan sama pentingnya dengan mempertahankan penguasaan bola
- Tekanan cepat, tinggi dan tajam diterapkan ketika hilang penguasaan bola
- Bertahan dari daerah pertahanan musuh
- Jika pada suatu saat bola berada pada dekat gawang lawan dan ada ruang, maka gol akan tercipta
- 95% bola yang maju kedepan, selalu ke belakang dulu
- Menyerang dari Belakang dan Bertahan dari Depan
- Menyerang dan Bertahan dengan cara menguasai bola
- Menguasai & Menguasai-kembali bukan Menyerang & Bertahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar