Ketika di Lapangan Futsal, saya masih sering melihat Permainan futsal yang acak adul, karena masih terisnpirasi dengan tokoh idolanya di lapangan sepakbola, permainan indah futsal akhirnya terbawa seperti permainan keras ala sepakbola. tidak sedikit pemain yang tidak mau mem-passing ke temannya karena merasa mempunyai tendangan maut nan geledek... dapat bola, langsung DARRRR!!! Atau ada juga yang main asal seruduk, ganjal sana-ganjal sini, dan ckiiiiiiiiiiiiiiiiitttttt ada yang melakukan sliding tackle berbahaya, padahal dalam futsal tidak boleh ada body charge dan sliding tackle... sungguh ironis...
Dalam postingan kali ini, saya ingin mengajak kita semua untuk bermain futsal dengan sebenar-benar futsal... Formasi ini bertujuan agar pemain tahu dengan posisi dan role yang diambil, sehingga dapat terjalin komunikasi yang baik antar pemain.
Dalam permainan futsal, para pemain dituntut untuk aktif bergerak, bahkan tak heran bahwa penjaga gawang pun juga bisa untuk menyerang... pada dasarnya ada beberapa formasi dalam pertandingan futsal, yang paling terkenal adalah formasi kotak (2-2) dan formasi (2-1-1) yang dimodifikasi menjadi Diamond (1-2-1) dan bisa jadi (4-0)... sehingga pada dasarnya formasi futsal ini tergantung situasi dan kondisi dan tidak harus saklak, formasi bergerak dinamis sesuai dengan keadaan, baik dalam kondisi memimpin ataupun ketinggalan... justru yang sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana pergerakan formasi ketika terjadi set-piece, baik pada saat Kick-In, Goal Throwing, Free Kick dan Corner Kick. pergerakan tanpa bola yang efektif tidak jarang akan bisa menghasilkan goal...
Berikut adalah beberapa contoh dari formasi futsal yang ada...
Formasi Futsal 2-2 (Kotak)
Strategi Futsal ini digunakan sejak decade 1950-an dan memiliki karakter dengan dua pemain di area pertahanan dan dua pemain di area penyerangan. Formasi Futsal ini sangat sederhana dan pemain tidak perlu banyak bergerak. Dua pemain dibelakang bertugas mengamankan area pertahanan, sementara dua pemain di depan bertugas menyerang. Jarang terjadi perubahan posisi. Strategi Futsal ini lebih statis dibandingkan dengan yang lain dan lebih banyak digunakan untuk permainan dalam tempo sedang. Namun, tim yang berpengalaman sering menggunakannya dalam pertandingan krusial.
Tips:
- Dua pemain depan akan saling menopang sementara dua pemain belakang tidak hanya mengamankan pertahanan, tapi juga ikut membantu memutar permainan.
- Cuku efektif melawan tim dengan pertahnan yang lemah. Karenanya perlu melakukan penyerangan secara konstan. Tapi juga perlu melakukan penguasaan bola (ball possession) ketika tidak melakukan penyerangan.
- Formasi 2-2 memang menggunakan dua pemain depan dan dua pemain belakang. Namun, dalam praktiknya sebuah tim seharusnya menyerang dan bertahan secara bersama. Dengan begitu akan lebih mudah meraih hasil yang diharapkan.
Formasi Futsal 4-0
Formasi futsal ini diciptakan oleh tim-tim Eropa, terutama Spanyol. Terlihat hampir sama dengan system 3-1 atau modifikasi 1-2-1. Namun yang membedakannya adalah penyerang tengah atau lebih dikenal dengan nama pivot bisal masuk ke area caster atau sebagai penjelajah di posisi sayap kiri, kanan, tengah, dan belakang. Artinya ia bersama tiga rekan pemain seecara konstan melakukan serangan atau bertahan. Permainan akan menjadi sangat rapat dan ketat sehingga sulit bagi lawan untuk bergerak dengan leluasa saat menyerang atau bertahan.
Tips:
- Setiap pemain akan mengawal pemain lawan (man to man marking)
- Sangat efektif ketika menghadapi lawan yang tangguh.
- Memudahkan untuk menutupi pergerakan lawan dalam mendistribuusikan bola atau membuka ruang permainan.
- Bisa memperlambat tempo permainan lawan, lalu memulai penyerangan.
- Terkadang, permainan menjadi monoton karena bola mungkin dikuasi, sementara rekan lain hanya melakukan penjagaan terhadap pemain lawan.
Formasi Futsal 3-1
Formasi Futsal 3-1 memudahkan melakukan serangan dengan lebih variatif. Di depan kipper ada seorang pemain bertahan, dua pemain tengah yang menempati posisi sayap, dan penyerang tengah atau pivot.
Strategi futsal ini menentut banyak pergerakan dari pemain dalam penguasaan bola terutama saat melakukan variasi serangan. Pivot lebih banyak mengoperkan kepada rekan saat menyerang. Kedua pemain sayap dan satu pemain belakang akan mengimbangi arah pergerakan pivot untuk menciptakan ruang permainan dan peluang untuk mencetak gol. Pivot dan kedua pemain sayap akan melakukan beberapa gerakan untuk mencari celah dan momen yang tepat guna memasukkan bola ke gawang lawan.
Berikut ini adalah fungsi masing-masing posisi pemain.
Pemain Bertahan
Orang terakhir di barisan belakang, bertanggung jawab untuk membantu kipper mengamankan gawang, menetralisasi serangan lawan, dan mengawali penyerangan.
Pemain Sayap
- Penghubung antara pertahanan dan penyerang
- Membantu pemain belakang dalam memulai serangan serta menyokong pivot untuk melakukan penyelesaian akhir atau mencetak gol.
Pivot
- Mengontrol permainan saat dalam posisi menyerang
- Berperan sebagai penyuplai bola, pencetak gol, dan menjadi orang pertama yang meredam serangan lawan.
Tips
- Peran pemain depan paling menonjol karena harus mengendalikan bola, mengumpan kepada rekannya, dan mencari celah untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Ini yang dinamakan pivot atau targetman.
- Pengendalian bola tidak boleh lama karena ruang permainan yang sempit
- Lawan bisa dengan mudah membangun pertahanan guna meredam serangan
- Pemain belakang juga memiliki peran penting terutama dalam mempertahankan penguasaan bola selama permainan.
Selamat Berlatih...
Anda perlu Video Latihan??? dapatkan DVD-nya dengan saya... hubungi e-mail : ehenmaru@gmail.com, nanti akan saya berikan penawaran...
woei... minjam dvdnya pang hen.
BalasHapusboleh'ai lo?
Boleh... untuk kakak-kakak ku yang tercinta, apa sih yang tidak??? :-)
BalasHapushahahha..tezar janji memberikan kmeenangan gasan bubuhan kita hen ai...hahahha..
BalasHapus